MILITER

MILITER

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 28 Februari 2013

BUMN Strategis Dipinta Serius Menangani Industri Pertahanan

Pada tingkat keperluan tertentu, Indonesia bisa mencukupkan sendiri keperluan sistem kesenjataannya dengan produksi dalam negeri. Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menyarankan BUMN Industri Strategis lebih serius memanfaatkan peluang arsenal dari Kementerian Pertahanan.

Produksi Panser Anoa PT PINDAD
Produksi Panser Anoa PT PINDAD
"Ini momentum bagi BUMN Industri Strategis memenuhi pesanan-pesanan peralatan persenjataan dari TNI. Anggaran pemerintah tentang ini bisa mencapai Rp7 triliun. Ini harus dapat digarap BUMN," katanya, di Jakarta, Selasa.

Dia menyatakan itu pada penandatanganan nota kesepahaman penyelesaian permasalahan aset tanah antara TNI AU dengan PT DI, di kantornya.

Hanggar Produksi Pesawat C-235 PT DIrgantara Indonesia
Hanggar Produksi Pesawat C-235 PT DIrgantara Indonesia

Saat ini dan ke depan, BUMN Industri Strategis seperti mendapat darah baru karena kontrak pengadaan arsenal dari Kementerian Pertahanan sangat besar dan pengadaannya pun berjangka waktu panjang.

Khusus skema dan pola kerja sama pembiayaan, dia juga berharap BUMN Industri Strategis bisa bersinergi dengan perbankan nasional. "Silakan cari pinjaman dana," katanya.

PT PAL Indonesia sedang menyelesaikan produksi tiga unit kapal cepat rudal (KCR-60 meter), dan dua unit kapal tunda bertenaga 2.400 HP pesanan TNI AL. Pesanan senilai Rp400 miliar itu diselesaikan pada semester I 2013.

PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari, di Jakarta, mendapat kepercayaan membangun dua kapal perang landing ship tank (LST) atau kapal pengangkut tank pesanan TNI AL, dengan masa penyelesaian kontrak 22 bulan, atau ditargetkan selesai pada pertengahan 2014.

"PT DI juga demikian, mendapat kontrak pembuatan pesawat untuk TNI AU," ujarnya.

TNI AU memesan sembilan CN-295 hasil kerja sama dengan Airbus Military. Tiga unit akan selesai dan diserahkan pada 2012, sisanya bertahap pada 2013 dan 2014.

Tentang begitu banyak kepercayaan dari instansi militer Indonesia, dia berpesan singkat, "Jangan terlambat penyelesaiannya. Mutu harus dijaga."

TNI AL Perkuat Jaga Kepulauan Sabang

TNI AL akan memperkuat Kepulauan Sabang, terutama dari segi penjagaan wilayah dan pariwisata, dengan menggandeng Dewan Kawasan Sabang. Hal itu diwujudkan dalam kerja sama selama lima tahun dengan memaksimalkan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal I) Belawan dan rumah sakit TNI AL di wilayah tersebut.

TNI AL Perkuat Jaga Kepulauan Sabang

"Pemerintah telah menetapkan Sabang sebagai pelabuhan bebas. Kita akan concern pada penguatan fasilitas dan penjagaan terhadap kekayaan laut di Sabang," kata Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana Marsetio, seusai menandatangani Piagam Kesepakatan Bersama dengan Dewan Kawasan Sabang, PT Meratus Line, Yayasan Hang Tuah, dan OCBC NISP di Markas Besar TNI AL, Jakarta, Kamis (28/2).

Salah satu kerja sama yang spesifik antara lain dalam bidang operasional hyperbaric chamber atau sarana kesehatan untuk para penyelam dan pengembangan potensi maritim di kawasan Sabang. "Secara bersama-sama, kami sepakat mengembangkan potensi maritim di kawasan Sabang," ujar Marsetio. Sabang merupakan pintu masuk bagi kapal-kapal yang akan masuk ke Selat Malaka.

TNI AL memiliki 12 radar di Selat Malaka dengan nama integrated maritime surveillance system. Kawasan Sabang juga dikenal sangat strategis dan memiliki kekayaan bawah laut yang tak terkira. "Sabang akan dijadikan pintu masuk terdepan. Oleh karena itu, harus dikembangkan seperti yang pernah dilakukan di Batam," jelas dia.

Potensi Besar

Ketua Dewan Kawasan Sabang, yang juga Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, tak memungkiri bahwa potensi bawah laut di Sabang sangat besar. Setidaknya, Sabang memiliki sejumlah nilai strategis. Pertama, letak geografi snya yang berbatasan langsung dengan dunia berpotensi menjadi pintu gerbang arus barang.

Kedua, bisa dimanfaatkan untuk kerja sama subregional dengan negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, dan Singapura. Ketiga, dari aspek pertahanan, kawasan Sabang, terutama Pulau Rondo, merupakan bagian penting dari pertahanan Indonesia. "Sabang juga memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi, terutama pada aspek pariwisata. Ditambah saat ini kondisi Aceh sangat kondusif," jelas dia.

Selasa, 12 Februari 2013

Wamenhan : Indonesia Perlu Komponen Cadangan

Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia memerlukan komponen cadangan untuk mengantisipasi ancaman non-militer yang dihadapi bangsa dan negara yang tidak bisa dilawan dengan persenjataan.



"Komponen cadangan sumber daya manusianya adalah warga negara sipil untuk bela negara tapi bukan wajib militer," kata Sjafrie Sjamsoeddin dalam diskusi Yellow Forum for Young Leader (YFYL) bertema "Urgensi Penguatan Sistem Pertahanan Indonesia" di Jakarta, Senin.

Menurut dia, wacana komponen cadangan ini perlu disikapi dengan militansi masyarakat untuk menguatkan nasionalisme.

Ia mencontohkan, bangsa Indonesia saat ini menghadapi ancaman bahaya narkoba serta penetrasi budaya asing yang memberikan dampak negatif.


"Hal ini harus diatasi oleh bangsa Indonesia yang militan. Komponen cadangan ini harus dibaca sebagai kekuatan nasional," katanya.

Ia mencontohkan, Singapura meskipun wilayah geografisnya tidak luas dan jumlah penduduknya tidak banyak, tapi menjadi kuat karena memiliki komponen cadangan yang banyak.

Untuk menjadi komponen cadangan, menurut dia, masyarakat Indonesia yang militan perlu diberikan pendidikan untuk kuatkan ketahanan nasional.

"Sehingga masyarakat yang menjadi komponen cadangan memiliki kemampuan bela negara," katanya.

Sjafrie menjelaskan, Kementerian Pertahanan saat ini sedang menyusun draf Rancangan Undang-Undang tentang Komponen Cadangan,

Hal ini, kata dia, masih menjadi wacana karena terkendala pada anggaran. "Ini jadi tanggung jawab DPR dan pemerintah untuk mengalokasikan anggarannya," katanya.

Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengatakan keberadaan komponen cadangan di Indonesia adalah sebuah keniscayaan.

Menurut dia, dalam situasi alat utama sistem persenjataan (alusista) yang belum kuat serta wilayah geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, maka adanya komponen cadangan sangat dimungkinkan.

15 Prajurit TNI Ikuti Farewell Ceremony di Haiti

Sebanyak 15 prajurit TNI (1 Regu Pasukan Bersenjata dan 3 Orang Pembawa Bendera) yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XXXII-B/MINUSTAH  mengikuti kegiatan Farewell Ceremony SRSG (Special Representative Secertary General) MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti) yang dipimpin oleh Force Commander MINUSTAH Mayor Jenderal Fernando Goulart, bertempat di Brazillian Battalion 1 (Brabat 1) Camp, Port Au Prince – Haiti, Minggu (10/2/2013).



Kegiatan Farewell Ceremony dilaksanakan sebagai upacara pelepasan bagi pejabat SRSG, Mr. Mariano Fernandez yang dalam waktu dekat ini akan mengakhiri tugasnya sebagai pejabat SRSG MINUSTAH di Haiti, dan selanjutnya jabatan tersebut akan diserahterimakan kepada pejabat yang baru.


Acara yang berlangsung cukup khidmat ini dihadiri hampir seluruh pejabat teras MINUSTAH, baik dari Military Component maupun UN Police Component seperti Force Commander, Deputy Force Commander, Chief of staff, Police Comissioner, UN staff, United Nations Police Staff, seluruh pejabat Komandan Kontingen masing-masing negara yang bertugas di Haiti, maupun dari Komandan Kontingen FPU (Foreign Police Unit).

Selain kegiatan parade yang diikuti oleh perwakilan dari seluruh Kontingen yang bertugas dalam misi perdamaian PBB di Haiti, juga ditampilkan beberapa macam kesenian khas dari beberapa negara, antara lain tarian tradisional dari Negara Haiti, India dan Bangladesh.

 


Force Commander Mayor Jenderal Fernando Goulart dalam sambutannya, antara lain menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengabdian yang telah diberikan oleh Mr. Mariano Fernandez selama bertugas sebagai Special Representative Secretary General MINUSTAH dalam misi perdamaian PBB di Haiti.

Sementara itu, sebelum pelaksanaan Farewell Ceremony SRSG, Letkol Czi Arief Novianto selaku Dansatgas Kizi TNI Konga XXXII-B/MINUSTAH menyampaikan beberapa penekanan kepada seluruh personel yang mendapat kehormatan untuk mengikuti kegiatan ini, agar selalu melaksanakan setiap tugas yang diberikan sebagai suatu amanah dan bentuk tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya karena tugas adalah suatu kehormatan. (poskota)

TNI AD Berencana Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS


TNI Angkatan Darat (AD) akan membeli 20 unit helikopter tempur jenis Black Hawk dari Amerika Serikat untuk memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista).

“Saya sedang berkomunikasi dengan satuan pembuat atau negara pembuat, Insya Allah kalau diizinkan dan data itu ada, kami akan membeli Black Hawk 20 unit dari Amerika,” kata KSDA, Jenderal TNI Pramono Edi Wibowo, kepada wartawan di Makodam Iskandar Muda Aceh, Senin (11/2/2013).



TNI AD Berencana Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
 Helikopter Black Hawk

TNI AD, kata dia, juga memesan 20 unit helikopter serba guna jenis Bell 412 EP. Dari 20 unit yang dipesan, 10 unit di antaranya sudah kelar.


Heli tersebut akan dijadikan cadangan pusat dan dibagi kepada satuan-satuan utama TNI AD di Indonesia. “Agar lebih mudah untuk mengendalikan keamanan,” terang Pramono.

Blueprint Marder - Tank Medinum Nasional Mendekati Kenyataan

Keinginan Indonesia untuk membuat tank medium nasional semakin mendekati kenyataan, berkat pembelian 100 MBT leopard 2 dan 50 IFV Marder 1A3 ternyata pemerintah Jerman juga menyetujui Transfer of Technology (ToT) pembuatan tank kelas medium dan memberikan blueprint Tank IFV Marder kepada Indonesia. PT Pindad dengan asistensi Rheinmetall Jerman akan membuat line produksi dari tahap awal hingga jadi, dimana pasokan bahan baku logamnya akan disuplai oleh PT Krakatau Steel yang diharapkan mampu membuat spesifikasi logam dengan tingkat kekerasan mampu memenuhi armor harness Marder buatan PT Pindad nantinya. Untuk urusan persenjataan kemungkinan besar akan mengunakan Turret Hitfact 105- 120 mm Oto Melara. Dengan bobot yang lebih ringan dan rendahnya recoil force, turet ini menghasilkan tenaga tembakan yang besar untuk menghancurkan main battle tank secara akurat. Turret Hitfact 105 – 120 mm memiliki sejumlah keunggulan karena meriam maupun senjata mesinnya telah terintegrasi. Kelebihan lain jika tank mengunakan turret Hitfact adalah dapat melacak dan mendeteksi lawan secara independen, terlepas dari pergerakan turet. Dia juga dapat mengontrol pergerakan turret maupun senjata dan mampu melacak sasaran dengan remote control, yang dipandu Kamera TV infra merah. Selain dilengkapi senjata mesin otomatis 7,62 mm, turret ini bisa dilengkapi senjata mesin pertahanan udara 12,7 mm. Turet Oto Melara fully-stabilized 105-mm high-velocity rifled gun buatan Italia ini memiliki efektif jarak tembak 3 km dengan amunisi sesuai dengan standar NATO 105 mm. Tank rekayasa Rheinmetall ini diklaim mampu bertarung dengan main battle tank lainnya. Rheinmetall melihat Marder memiliki sejumlah kelebihan, sehingga mereka kembangkan menjadi tipe IFV Upgrade dan Tank Marder 105-120 mm.Banyak komponen yang bisa diupgrade ke IFV/ Tank Marder untuk meningkatkan performanya, seperti mengganti track-nya dengan TR30, atau mengganti fuel tank, hydraulic, air pressure tank dan seat structures, dengan alumunium SAG. Untuk urusan anti-udara Merder juga bisa dilengkapi dengan Roland short range air defence missile system yang pensiun dari militer Jerman tahun 2005, digantikan LFK NG missile system, buatan MBDA dan Diehl. Perancis menggunakan Roland 3 untuk MBT AMX 30 mereka. Namun senjata anti-udara Roland terus dikembangkan Perancis. Versi terbaru Roland Carol merupakan sistem senjata efektif untuk menghadapi ancaman udara dari extremely low hingga medium altitude. Roland Carol merupakan standalone weapon system yang bisa dipasang di Marder. Senjata ini diproduksi tahun 1995 dan digunakan oleh Perancis dan Jerman. Dengan demikian, Marder nantinya bisa difungsikan sebagai Infantry Fighting Vehicle (20 mm Rheinmetall MK 20 Rh202 fully remote machine gun) dengan ATGM Milan, Medium MBT Canon 105-120mm Hitfact, maupun Lapis baja anti serangan udara jarak pendek dengan mengusung Roland Carol buatan EADS. Jerman mendisain IFV Marder untuk pasukan Infanteri Mekanis mereka dengan konsep dasar harus bisa bertempur baik dari alam maupun luar kendaraan tempur dan kendaraan tersebut harus bisa memberikan perlindungan dari serangan nuklir, biologi dan kimia. Perusahaan Saab Swedia juga telah membuat BT46 two-way simulator, yang bisa digunakan untuk berlatih perang menggunakan: Leopard, Marder, Luchs, Wiesel, Fennek dan Boxer. Jerman juga memesan simulator ini, karena Saab BT46 gun training simulator dapat mensimulasikan dengan secara recara akurat balistik dan kecepatan terbang amunisi yang secara simultan memberikan feedback kepada petembak dan target. Teknologi IFV Marder dilepas oleh Jerman karena Marder akan dipensiunkan oleh AD Jerman, untuk diganti dengan IFV PUMA.Indonesia sebenarnya ingin juga membeli IFV Puma dari Jerman. Namun untuk barang produksi tahun 2010 itu, Ibu Angela Merkel belum bersedia menjualnya.

Senin, 11 Februari 2013

Arab Saudi Akan Beli Senjata Buatan Indonesia


Kualitas persenjataan buatan dalam negeri mulai menarik bagi negara-negara lain. Irak sudah hampir pasti memborong senjata dan peralatan militer buatan Indonesia. Juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal Hartind Asrin, menyatakan, tak hanya Irak, beberapa negara lainnya seperti Iran, Uganda, Kongo dan Arab Saudi juga tertarik untuk membeli senjata buatan Indonesia. "Mereka tertarik dengan senjata kita karena kualitasnya sudah internasional," ujar Hartind kepada VIVAnews, Senin 3 September 2012. Sama dengan Irak, Arab Saudi awalnya akan membeli senjata Senapan Serbu 2 atau SS2 yang diproduksi oleh PT Pindad (Baca kelebihan SS2 di sini). Utusan dari negara calon pembeli sudah mengunjungi langsung PT Pindad. "Irak bisa jadi tahun ini realisasinya. Kalau Arab Saudi mudah-mudahan tahun depan. Saat ini sudah ada pembicaraan-pembicaraan," katanya. Kualitas senjata buatan Indonesia, lanjut Hartind, juga dibuktikan dengan prestasi Tentara Nasional Indonesia dalam beberapa lomba menembak internasional. Seperti diantaranya dalam Lomba Tembak Internasional Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2012. Di ajang ini, TNI Angkatan Darat meraih juara umum dengan mengalahkan negara-negara besar seperti, tuan rumah Australia, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Perancis, Selandia Baru. Ajang AASAM 2012 juga diikuti oleh negara-negara ASEAN seperti, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, dan Timor-Leste. Jepang menjadi peserta baru pada AASAM kali ini. Lebih dari 300 petembak ikut serta mewakili militer masing-masing negara. "Kita sudah mengalahkan anggota-anggota NATO dalam lomba-lomba tembak. Karena kualitas senjata kita juga yang menentukan," katanya. Oleh karena itu, dia menyambut baik ketertarikan negara-negara tetangga untuk membeli senjata produksi dalam negeri.

Panglima TNI Pimpin Gelar Operasi Gaktib Dan Yustisi TNI 2013


PUSPEN TNI (16/1),- Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. memimpin Upacara Gelar Operasi Penegakan Ketertiban (Gaktib) dan Yustisi TNI tahun 2013, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarata Timur, Rabu (16/1). Operasi Gaktib dan Yustisi TNI 2013 melibatkan 1.389 personel, terdiri dari : Mabes TNI 57 personel; TNI AD 281 personel; TNI AL 281 personel; TNI AU 281 personel; dan Polri 195 personel serta Panitia dan Pendukung 294 personel. Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan, bahwa penegakan disiplin, tata tertib dan hukum, pelaksanaan Operasi Gaktib dan Yustisi TNI minimal memiliki dua kapasitas yang diperlukan dari segenap jajaran Kepolisian Militer. Pertama, memiliki kemampuan profesionalitas yang memadai, dalam arti menguasai dan memahami hukum dengan segala dinamika dan perkembangan yang terkait dengan masalah hukum positif, peraturan dan tata tertib dalam rangka menjaga serta memelihara kredibilitas TNI dan prajurit TNI dari penyimpangan terhadap hukum, baik sebagai akibat kekurang pahaman, kelalaian, ketidaksengajaan atau tindakan di luar hukum yang dilakukan oleh oknum internal, dan atau pihak eksternal lainnya yang akan melemahkan kredibilitas TNI ditinjau dari sisi hukum. Kedua, memiliki moralitas yang tinggi, dalam arti mampu menjadi contoh dalam kesadaran, kepatuhan dan pelaksanaan hukum berikut segala aspek yang melingkupinya. Operasi Gaktib dan Yustisi TNI dilaksanakan sebagai upaya dalam menekan dan mencegah terjadinya pelanggaran serta perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh prajurit TNI. Tujuannya adalah terselenggaranya Operasi Gaktib dan Yustisi TNI yang baik dan berwibawa. Operasi ini dilaksanakan dalam bentuk mandiri maupun gabungan di wilayah hukum masing-masing dengan melibatkan Pomad, Pomal, Pomau dan dibantu Satuan Provost Polri. Adapun sasaran yang ingin dicapai yaitu meningkatnya kepatuhan hukum, disiplin dan soliditas prajurit TNI baik perorangan maupun kesatuan; meningkatkan kesiapan operasional terhadap prajurit maupun kesatuan TNI; dan terwujudnya citra prajurit TNI yang baik di lingkungan masyarakat. Data Hasil Pelaksanaan Operasi Gaktib TNI TA. 2011–2012, tercatat sebagai berikut : Pelanggaran Disiplin Murni. Tahun 2011 sebanyak 486 pelanggaran, tahun 2012 sebanyak 392 pelanggaran, mengalami penurunan 94 pelanggaran. Pelanggaran Disiplin Tidak Murni. Tahun 2011 sebanyak 192 pelanggaran, tahun 2012 sebanyak 171 pelanggaran, mengalami penurunan 21 pelanggaran. Pelanggaran Lalu Lintas. Tahun 2011 sebanyak 1.114 pelanggaran tahun 2012 sebanyak 983 pelanggaran, mengalami penurunan 131 pelanggaran. Insiden/Kecelakaan Lalu Lintas. Tahun 2011 sebanyak 403 kecelakaan, tahun 2012 sebanyak 405 kecelakaan, mengalami kenaikan sebesar 2 kecelakaan. Sementara itu, kerugian personel dan materil akibat kecelakaan lalu lintas. Meninggal Dunia. Tahun 2011 sebanyak 94 orang, tahun 2012 sebanyak 83 orang, mengalami penurunan sebanyak 11 orang. Luka Berat. Tahun 2011 sebanyak 127 orang, tahun 2012 sebanyak 118 orang, mengalami penurunan sebanyak 9 orang. Luka Ringan. Tahun 2011 sebanyak 123 orang, tahun 2012 sebanyak 113 orang, mengalami penurunan sebanyak 10 orang. Kendaraan TNI Rusak Berat. Tahun 2011 sebanyak 15 kendaraan, tahun 2012 sebanyak 12 kendaraan, mengalami penurunan sebanyak 3 kendaraan. Kendaraan TNI Rusak Ringan. Tahun 2011 sebanyak 24 kendaraan, tahun 2012 sebanyak 21 kendaraan, mengalami penurunan sebanyak 3 kendaraan. Sedangkan Operasi Penegakan Hukum (Yustisi) TNI TA. 2011 – 2012, tercatat sebagai berikut : Sisa Perkara. Tahun 2011 sebanyak 343 perkara dan tahun 2012 sebanyak 336 perkara, mengalami penurunan sebanyak 7 perkara. Perkara Masuk. Tahun 2011 sebanyak 3.517 perkara dan tahun 2012 sebanyak 3.291 perkara, mengalami penurunan sebanyak 226 perkara. Perkara Masuk + Sisa Perkara. Tahun 2011 sebanyak 3.932 perkara dan tahun 2012 sebanyak 3.634 perkara, mengalami penurunan sebanyak 298 perkara. Penyelesaian Perkara. Tahun 2011 sebanyak 3.589 perkara dan tahun 2012 sebanyak 3.298 perkara, mengalami penurunan sebanyak 291 perkara. Sisa Tahanan. Tahun 2011 sebanyak 507 orang dan tahun 2012 sebanyak 414 orang, mengalami penurunan sebanyak 93 orang. Tahanan Masuk. Tahun 2011 sebanyak 1.822 orang dan tahun 2012 sebanyak 1.812 orang, mengalami penurunan sebanyak 10 orang. Tahanan Bebas. Tahun 2011 sebanyak 1.825 orang dan tahun 2012 sebanyak 1.795 orang, mengalami penurunan sebanyak 30 orang. Sementara itu, peringkat perkara berdasarkan kuantitas dan kualitas : Desersi. Tahun 2011 sebanyak 1.109 kasus dan tahun 2012 sebanyak 1.123 kasus, mengalami kenaikan sebanyak 14 kasus. Asusila/Perzinahan. Tahun 2011 sebanyak 320 kasus dan tahun 2012 sebanyak 275 kasus, mengalami penurunan sebanyak 45 kasus. Penganiayaan. Tahun 2011 sebanyak 330 kasus dan tahun 2012 sebanyak 355 kasus, mengalami kenaikan sebanyak 25 kasus. Narkoba. Tahun 2011 sebanyak 165 kasus dan tahun 2012 sebanyak 161 kasus, mengalami penurunan sebanyak 4 kasus. Penyalahgunaan Senpi/Handak. Tahun 2011 sebanyak 54 kasus dan tahun 2012 sebanyak 49 kasus, mengalami penurunan sebanyak 5 kasus. Turut serta hadir dalam acara tersebut, diantaranya Kasum TNI Marsdya TNI Daryatmo, S.IP, Irjen TNI Letjen TNI Geerhan Lantara, Pangkostrad Letjen TNI M. Munir, Wakasal Laksdya TNI Hari Bowo, S.E. M.Sc., para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI Laksda TNI Iskandar Sitompul, S.E., Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Drs. Putut Bayu Seno, dan Passuspom TNI Brigjen TNI Maliki Mift, S.IP., MH., serta Danpuspom Angkatan.

Minggu, 10 Februari 2013

mileter

Jakarta - Kementerian Pertahanan mengakumendapatkan anggaran belanja lebih banyak tahun ini. Dengan jumlah dana yang meningkat, Kementerian bermaksud untuk mempercepat rencana pengadaan alat utama sistem persenjataan. “Tahun ini meningkat jadi Rp 81 triliun,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantornya, Kamis, (10/1). Kemenhan Purnomo yusgiantoro Dengan peningkatan anggaran tersebut, rencana strategis (renstra) pengadaan minimum essential force dapat menjadi hanya dua tahun saja. Semula diperkirakan pengadaan minimum baru tercapai setelah tiga tahun. “Itu dapat membantu pembangunan alutsista yang sifatnya baru,” kata Purnomo. Menurut Purnomo, anggaran tahun 2013 meningkat dari tahun lalu senilai Rp 77 triliun. Sementara itu, serapan anggaran Kementerian Pertahanan tahun lalu mencapai 96,7 persen. “ Kami harapkan bias bertambah terus untuk memenuhi rencana strategis,” ujar Purnomo. TNI Akhirnya Resmi Beli Tank Leopard Kementerian Pertahanan resmi menandatangani kontrak pengadaan main battle tank Leopard dengan sebuah perusahaan asal Jerman, Rheinmettal. "(Kontrak pembelian) sudah ditandatangani pertengahan Desember lalu," ujar Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan, Mayor Jenderal Ediwan Prabowo, Rabu, (09/1). Nilai kontrak pembelian tank berat itu, kata Ediwan, berada di bawah pagu anggaran sebesar US$ 280 juta. "Kurang sedikit dari jumlah itu," kata dia tanpa menyebutkan nominal. Ediwan memastikan spesifikasi teknis dan jumlah tank yang akan diproduksi tetap sama dengan kesepakatan awal. "Ya, mereka setuju dengan penawaran kita." Tank Leopard Ri Pembelian tank seberat 63 ton ini juga sudah dilengkapi dengan kesepakatan transfer teknologi yang diteken November 2012 lalu. "PT Pindad dan Bengkel Pusat Angkatan Darat akan mendapatkan kerja sama pelatihan untuk perbaikan ringan hingga berat." Rencananya, Indonesia akan men=mbeli Leopard Rid an A24 beserta tank sedang Marder seberat 33 ton. Leopard Ri dibanderol US$ 1,7 juta atau sekitar Rp 16,4 miliar per unit. Indonesia dikabarkan memesan 61 tank Leopard Ri dan 42 Leopard 2A4 seharga US$ 700 ribu atau Rp 6,7 miliar per unit. "Itu akan ditambah lagi dengan amunisi dan perlengkapan pendukungnya," ujar Ediwan. Tank ini akan menambah kekuatan TNI di Perbatsan. Kemhan Lanjutkan Pembelian Heli Apache Jakarta - Kementerian Pertahanan akan tetap membeli helicopter Apache dari Amerika Serikat. Harga yang mahal tidak menyurutkan niat pemerintah. "Harganya memang sangat mahal, kami harus mempertimbangkan kekuatan anggaran," ujar Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo kepada Tempo, Rabu, (09/1). Add caption Harga mahal itu, kata Ediwan, adalah konsekuensi dari pemerintah Amerika Serikat. "Mereka ingin standar keselamatan yang tinggi. Tidak mau kalau helikopter itu jatuh di sini (Indonesia) dan merugikan citra mereka," kata dia. Rencana pembelian delapan helikopter Apache Longbow AH 64 D itu sudah dikabulkan oleh kongres negeri Paman Sam.. "Congress notification sudah kami terima, kini tinggal tunggu persetujuan DPR kita," kata Ediwan. Untuk menyiasati mahalnya harga heli Apache, Kementerian akan menyesuaikan perencanaan anggarannya. "Kami akan sesuaikan pos anggaran yang lain agar bisa mencukupi." Harga per unit heli Apache sendiri diperkirakan mencapai US$ 40 juta. Kementerian Pertahanan dan TNI AD sebelumnya sudah menandatangani kontrak pengadaan heli serbu dan heli serang dengan PT Dirgantara Indonesia. Kontrak tersebut masing-masing bernilai US$ 90 juta dan US$ 170 juta.