Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro didampingi Dirut PT.
Dirgantara Indonesia Budi Santoso dan pejabat di lingkungan Kemhan,
Jumat (22/3) menerima kunjungan Chief Executive Officer (CEO) Airbus
Military, Domingo Urena Raso di Kantor Kementerian Pertahanan RI,
Jakarta. Dalam pertemuan tersebut membahas peningkatan program kerjasama
bidang kedirgantaraan antara Airbus Military dengan PT. Dirgantara
Indonesia. (Foto: DMC)
22 Maret 2013, Jakarta: Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro
menyatakan, Indonesia akan mengirim dua tim untuk ikut berpartisipasi
dalam Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA) 2013.
Pertama, Jupiter Aerobatic Team dari Skuadron Pendidikan 102 Lanud Adi
Sutjipto TNI Angkatan Udara. "Kedua, dari segi komersial, kami kirim
perwakilan PT Dirgantara Indonesia dengan satu unit pesawat CN295," kata
Purnomo saat ditemui di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur,
Jumat, 22 Maret 2013.
Pesawat terbaru produksi Tanah Air ini sudah berangkat ke Lengkawi,
Malaysia, pagi tadi. Pesawat militer angkut kelas medium itu mengambil
rute Jakarta-Medan-Lengkawi. Di Medan, pesawat akan mengisi bahan bakar.
Purnomo menyebutkan, sampai saat ini ada dua negara tetangga yang
tertarik membeli CN295, yakni Thailand dan Filipina. "Kami harap, dalam
pameran di Lengkawi akan menarik banyak perhatian internasional," harap
Purnomo.
Adapun Direktur Niaga PT DI, Budiman Saleh, mengatakan, selain
menawarkan CN295 di LIMA 2013, mereka juga akan menawarkan pesawat
produksi lain, yakni CN212 dan CN235. Namun PT DI hanya membawa satu
unit pesawat sebagai contoh, yakni CN295.
"Ada beberapa negara yang tertarik, seperti Filipina yang tertarik pada
CN212, CN235, dan CN295. Ada Malaysia yag tertarik CN295, Korea Selatan
juga tertarik CN212 dan CN 235," kata Budiman di tempat yang sama.
Pesawat CN295, dia melanjutkan, saat ini merupakan pesawat militer
angkut tercanggih di kelasnya. Keunggulannya, pesawat ini hanya butuh
landasan pacu yang pendek untuk terbang dan mendarat. "Juga bisa take
off dan landing di medan darurat. Selain itu, sistem navigasi dan
avionik baru," kata Budiman.
Menteri Purnomo Yusgiantoro pun mengaku bangga dengan produksi anak
bangsa yang satu ini. Menurut dia, industri dirgantara dan pertahanan
Indonesia mengalami perkembangan. "Negara yang kuat adalah negara yang
punya industri pertahanan kuat," kata Purnomo.
0 komentar:
Posting Komentar